Tentang Pak Ardiman.

Didalam hidup saya, ada beberapa orang guru sekolah yang nggak akan pernah saya lupakan jasanya. Salah satunya adalah Pak Ardiman. Guru Geografi di SLTPN 5 Bandung.

Seorang yang keras, penuh semangat, dan mangajar dalam keadaan sempurna di mata saya. Bukan guru yang hobinya duduk di balik meja guru sambil menjelaskan pelajaran. Tetapi guru yang selalu berdiri, mengajar dengan berapi-api, bergerak keliling kelas dengan membawa penggaris kayu satu meter. Sigap dan siap bertanya ke muridnya yang kelihatan tidak mengerti, atau tidak memperhatikan. 

Di hari pertama Pak Ardiman masuk kelas (saat itu saya kelas 3 SMP), hari itulah saya jatuh cinta kepada beliau. 

Pengantar pelajaran yang diberikan sudah jelas untuk satu semester. Buku pelajaran yang dipakai jelas. Tugas-tugas yang akan diberikan juga jelas terstruktur. Lalu Pak Ardiman memberikan tugas tambahan, yang boleh tidak dikerjakan, tetapi akan ada nilai plus di akhir semester untuk yang mengerjakan.

Tugasnya adalah mengirim surat ke kedutaan-kedutaan besar negara-negara asing yang ada di Indonesia. Isinya, menjelaskan bahwa kami (murid SMP ini), membutuhkan informasi tentang negara yang dituju. Kalau dibalas oleh kedutaan, harus lapor ke Pak Ardiman dan akan beliau cap.

Saya, sebagai penggemar berkirim surat tentunyaa senang dengan tugas ini. Dengan senang hati mengirim banyak surat ke banyak kedutaan. Di akhir semester berhasil mendapat balasan dari 23 kedutaan di Indonesia. Yay!

















Balasan-balasan kedutaan ini entah kenapa masih saya simpan sampai sekarang.


Lalu apa spesialnya tugas ini?

It gives me spirit to explore the world, much much more than before.

Saat itu saya masih kelas 3 SMP ya, pernah keluar negeri sekali, itupun deket, Malaysia, dan ikut orang tua. Belum bisa beli tiket sendiri, belum bisa jalan-jalan seenak jidat kayak sekarang.

Saat itu belum tahu dimana itu Stockholm sampai membaca balasan dari Kedutaan :P



Pak,
Andai bapak tahu sejak itu saya pengeeen sekali sampai di Stockholm. Andai bapak tahu juga pada akhirnya saya berhasil menginjak Stockholm tahun 2011, 9 tahun setelahnya. Juga beberapa kota dan negara lain pak.

Andai bapak tahu you really means a lot to me.



Al-Fatihah.

Mengenang Bapak Ardiman yang meninggal dunia sekitar setahun yang lalu.

1 komentar

Antari mengatakan...

Masya Allah, ini asli tugasnya keren banget. Makasih banyak ya sharingnya